Chapter 3 part 1 Orang yang Bertanggung Jawab Mengambil Keputusan
Pemukiman kumuh memanjang dari pinggiran kota kugamayama dan terletak tepat di sebelah tanah kosong. Itu adalah tempat yang penuh dengan kejahatan dan ekonomi yang buruk, dan juga monster yang suka berkeliaran di pinggiran pemukiman, dan para bandit mencari mangsa pada orang-orang lemah. Pada dasarnya itu adalah tempat pemburu untuk malarikan diri dari tempat tersebut
Saat Akira bersama Alpha berjalan melewati jalanan kumuh yang familiar, itu mengingatkanku betapa anehnya Alpha. Memiliki wajah yang halus dengan rambut yang berkilau. Kulit halusnya dipasangkan dengan tubuhnya yang terlihat dari pakaian ketat yang seksi. Alpha adalah makhluk yang akan menggoda setiap lawan jenis. Itu hanya keluar dari tempat dimana makhluk seperti itu tidak menarik perhatian.
Selain itu, desain dari dunia lama seharusnya sudah lebih dari cukup untuk menarik perhatian orang-orang, kualitasnya sangat bagus bahkan seorang amatir pun bisa dengan mudah memahami bahwa itu adalah pakaian yang mahal. Jika seseorang yang berpengetahuan luas dalam teknologi dunia lama melihatnya, dia akan langsung tahu bahwa itu dibuat dengan teknologi canggih dari dunia lama. Walaupun itu adalah peninggalan kuno dari dunia lama, siapa pun bisa mengatakan bahwa pakaian semacam itu adalah harta karun di antara peninggalan lainnya. Jadi singkatnya, itu adalah barang yang akan membuat banyak perhatian.
Biasanya, semua hal-hal mencolok yang berkumpul di satu tempat akan menyebabkan keributan, tetapi tidak ada yang bereaksi terhadap Alpha sama sekali. Jadi, faktanya hanya dialah satu-satunya yang bisa melihat Alpha.
Akira berbisik pada Alpha.
“Jadi orang lain benar-benar tidak bisa melihatmu, ya.”
“Bukankah aku sudah memberitahumu sebelumnya? Kau tidak percaya padaku, ya?”
Melihat suasana hati Alpha berubah menjadi agak masam, Akira dengan panik mencoba membuat alasan.
“Ah, aku tidak bermaksud begitu, hanya saja itu tidak seperti biasanya aku bisa menyadarinya. Lagipula, wajar kalau orang lain bisa melihat apa yang sedang kulihat, kan? Jadi kupikir pasti ada orang lain selain aku yang bisa melihatmu juga.”
“Oh, begitu maksudmu, ya. Nah, menjelaskan itu akan memakan waktu lama, jadi mari kita kesampingkan hal itu untuk waktu lain.”
Berbeda dengan Akira yang sedang berbisik, Alpha menjawab pertanyaannya dengan suara yang jelas, tapi hanya Akira yang dapat mendengar suara itu. Jika Akira membalasnya dengan suara yang keras, dia akan terlihat seperti bocah yang mencurigakan yang berbicara dengan teman imajinernya.
“Akira, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apakah kau ada sesuatu yang perlu kau lakukan setelah ini? Tidak perlu khawatir tentang diriku, kau bisa pergi dan melakukan apa pun yang kau inginkan.”
“…Hal yang ingin aku lakukan, ya?”
Akira memandang langit. Matahari mulai terbenam dan malam semakin dekat.
“Aku hanya ingin tidur untuk hari ini.”
Alpha tampak agak terkejut.
“Kau sudah ingin tidur? Seawal ini?”
“Ya. Malam akan segera tiba, aku harus menyiapkan tempat bagiku untuk tidur.”
Akira pergi ke salah satu lorong belakang yang gelap. Dia masih punya waktu luang sebelum matahari benar-benar terbenam, tetapi dia sudah merangkak ke sudut di mana dia biasanya tidur dan bersandar pada dinding darurat yang terbuat dari bahan bekas.
Akan sangat sulit untuk menemukannya di sana kecuali kau sudah tahu bahwa ada seseorang di sana dan dengan sengaja melihat-lihat tempat itu. Menyembunyikan dirinya seperti itu adalah salah satu hal yang ia pelajari untuk bertahan hidup di perkampungan kumuh sebagai seorang anak.
Pada dasarnya, Akira akan memulai harinya ketika matahari terbit dan mengakhirinya ketika matahari terbenam. Lagi pula, dia akan membutuhkan penerangan untuk bisa bekerja di malam hari. Dan tentu saja itu tidaklah gratis, jadi untuk anak kecil miskin seperti Akira, itu adalah hal yang di luar jangkauannya. Selain itu, daerah kumuh yang sudah berbahaya akan menjadi lebih berbahaya lagi saat malam hari dan Akira tidak memiliki kekuatan untuk dapat tetap bekerja di malam hari.
Alasan terbesar mengapa dia mencoba untuk tidak bergerak di malam hari adalah untuk meminimalkan bahayanya. Karena dia tahu bahwa dia akan tidur ketika yang lain masih bangun. Dia sendiri tidak tahu apakah itu adalah pilihan yang tepat. Bagaimanapun, orang-orang yang terjaga di malam hari mungkin juga adalah orang-orang yang baik. Tapi satu hal yang dia tahu pasti adalah dia bisa tetap hidup sampai saat ini dengan melakukan hal itu, jadi dia percaya bahwa cara hidupnya tidak salah dan memutuskan untuk tetap hidup seperti itu.
Begitu dia mengatur tempat tidurnya, perutnya berbunyi karena lapar, Akira hanya menghela nafas dan mengabaikannya. Tapi kemudian Alpha memberinya saran.
“Jika kau bisa, lebih baik jika kau makan sedikit makanan, kau tahu? Jika kau membuat dirimu kelaparan seperti itu, kemampuan fisikmu akan berkurang, yang pada hasilnya itu akan menurunkan tingkat keberhasilan ketika kamu menjelajahi reruntuhan”
Akira menggelengkan kepalanya dengan ringan.
“…Aku tidak punya makanan untuk dimakan. Aku benar-benar melewatkan distribusi makanan dari kota dan aku tidak punya uang untuk membeli makanan karena aku menggunakannya untuk senjata dan peluru. Aku hanya akan menahannya untuk hari ini dan menunggu sampai distribusi makanan besok … Ngomong-ngomong, kamu tidak butuh makanan, Alpha?”
“Tidak, aku tidak butuh makanan. Aku juga tidak minum atau tidur. Jadi tidak usah khawatir tentang diriku.”
“Begitu ya, maaf, bisakah kau membiarkan aku tidur? Selamat malam.”
Setelah dia mengatakan itu, Akira berbaring miring. Dan kemudian Alpha berkata kepadanya dengan lembut.
“Selamat malam dan tidur nyenyak.”
Akira, yang telah memejamkan mata, berpikir dalam hatinya.
[…Selamat malam ya? Sudah cukup lama sejak terakhir kali seseorang mengatakan itu padaku… Tunggu, ini bahkan mungkin pertama kalinya.]
Sepertinya Akira membiarkan dirinya terbawa oleh rasa kantuk yang lebih kuat dari biasanya karena kelelahannya, dia mencoba mencari masa lalunya tentang kenangan seperti itu. Mengesampingkan apakah hal semacam itu benar-benar terjadi padanya atau tidak, setidaknya dia tidak ingat ketika seseorang mengucapkan selamat malam padanya. Dia perlahan-lahan jatuh ke dalam tidur saat memikirkan hal ini.
Keesokan harinya, Akira membuka matanya tepat sebelum matahari terbit. Dia meregangkan tubuhnya untuk benar-benar membangunkan dirinya. Semuanya seperti pagi normal sehari-harinya sampai saat itu terjadi.
Alpha yang berada tepat di sebelahnya menyapanya dengan senyuman.
“Selamat pagi, apakah kamu tidur nyenyak?”
Akira terkejut dan langsung sepenuhnya terbangun ketika dia mengarahkan pistolnya ke sumber suara itu. Dia menunjukkan tingkat kehati-hatian seolah-olah seseorang yang tidak dikenal tiba-tiba muncul di sampingnya.
Alpha tampak sedikit terkejut melihat reaksinya, tapi kemudian dia dengan lembut berkata kepadanya.
“Maaf, apakah aku membuatmu terkejut?”
Ekspresi Akira berubah dari yang menunjukkan kehati-hatian terhadap orang asing ke ekspresi yang menunjukkan sedikit kepercayaan, meski dia sedikit ragu. Lalu dia akhirnya ingat tentang Alpha.
“…Alpha?”
Berbeda dengan Akira, Alpha menunjukkan senyuman anggun.
“Ya, ini aku. Apakah kamu melupakanku?”
Akira akhirnya tenang. Dia menghela nafas lega saat dia menurunkan senjatanya dan dengan canggung meminta maaf kepada Alpha.
“…Maaf, Aku sedikit terkejut. Lagi pula, biasanya, ketika kau bangun dengan beberapa orang tak dikenal di sampingmu, kemungkinan besar orang tersebut adalah pencuri.”
“Tidak apa-apa, jangan khawatir.”
Akira memastikan bahwa dia tidak membuat Alpha marah, jadi dia merasa lega karena dia tidak kehilangan satu-satunya support yang baru saja dia dapatkan.
[…Sekarang aku baru memikirkannya, peluru tidak akan bisa melukainya, jadi kurasa dia tidak merasa terancam ketika aku menodongkan pistol ke arahnya. Terima kasih Tuhan, itu sangat berbahaya.]
Meskipun dia mengalami banyak kesulitan kemarin, bagi Akira, hari ini berbeda dari kemarin. Hari ini adalah hari ketika kehidupannya bersama dengan Alpha dimulai.
Setelah itu, Akira pergi ke daerah distribusi makanan. Ini adalah tempat di mana makanan dari kota didistribusikan secara gratis. Mereka melakukan ini dua kali sehari karena distribusi pagi dilakukan pagi-pagi sekali. Meskipun masih ada sedikit waktu luang sebelum dimulai, sudah ada orang yang mengantri untuk makanan. Akira menambahkan dirinya di ujung barisan panjang orang itu.
Setiap orang harus berperilaku dan berbaris dengan baik selama distribusi berlangsung. Jika seseorang menyebabkan masalah atau memotong antrean, orang itu tidak akan mendapatkan makanan. Bahkan ada kalanya distribusi makanan dihentikan karena hal itu, dan tentu saja, orang yang bertanggung jawab atas hal itu akan dipukuli sampai mati.
Ini juga semacam metode pembelajaran dari kota. Kota akan lebih baik jika orang-orang di pemukiman kumuh setidaknya belajar bagaimana caranya tetap dalam barisan. Itu juga mengingatkan mereka bahwa semua orang di daerah kumuh akan mendapat konsekuensinya walaupun satu dari mereka tidak mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kota. Berkat itu, dan pengorbanan dari orang-orang yang dipukuli sampai mati di masa lalu, bahkan orang yang paling kejam di daerah kumuh akan berbaris tertib selama proses distribusi.
Distribusi makanan juga berfungsi sebagai acara untuk mengumpulkan orang-orang dari pemukiman kumuh yang tidak bisa mendapatkan makanannya sendiri. Ini juga cara untuk menjaga ketertiban sipil. Lagipula, orang-orang di pemukiman kumuh tidak akan diam-diam menunggu kematian mereka ketika mereka tidak memiliki makanan dan uang. Sebagai gantinya, orang yang telah memenuhi kebutuhan mereka akan mengambil senjata, yang anehnya beredar bebas di pemukiman kumuh, dan berubah menjadi pencuri. Jadi distribusi makanan meminimalkan orang-orang seperti ini dengan hanya mendistribusikan makanan dalam jumlah sedikit. Berkat distribusi makanan inilah Akira dapat bertahan hingga saat ini.
Pendistribusian telah dimulai dan Akira akhirnya mendapatkan makanannya. Saat dia mendapatkan makanannya, dia keluar dari barisan. Menjaga jarak tertentu dari barisan sangat penting bagi anak seperti Akira. Jika dia pindah terlalu jauh dari barisan maka seseorang akan datang untuk mencuri makanannya, tetapi dia juga perlu menjauhkan diri dari barisan sehingga dia tidak akan mengganggu barisan atau menyebabkan masalah. Jadi itu tindakan terbaik baginya untuk memakan makanannya pada jarak yang aman. Dan karena baik pencuri maupun orang yang dicuri memiliki senjata, hal terbaik adalah menghindari pertengkaran yang tidak perlu yang bisa membuat seseorang terbunuh.
Akira menatap ke makanan yang dia terima. Itu adalah sandwich yang dibungkus plastik transparan dengan kode unik yang tertulis di atasnya. Karena beberapa alasan yang tidak diketahui, ia tidak langsung memakannya. Melihat hal itu, Alpha dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepadanya.
“Kau tidak memakannya?”
Makanan yang ia terima adalah makanan sintetis yang diproduksi dari alat mencurigakan yang masih berfungsi digali dari reruntuhan dunia lama. Makanan itu relatif aman untuk dimakan dengan sayuran yang telah dibudidayakan secara eksperimental di tanah tandus, meskipun sulit untuk mengukur tingkat kontaminasi daerah tersebut. Itu juga berasal dari daging monster biologis yang diyakini aman untuk dikonsumsi. Jenis makanan ini didistribusikan secara bebas kepada orang miskin di pemukiman kumuh dengan niat baik.
Setelah selesai membagikan makanannya, mereka akan menunggu sebentar untuk memeriksa apakah seseorang meninggal atau bermutasi karena makanannya. Jika tidak terjadi hal seperti itu, mereka akan menjualnya kepada rakyat jelata. Dan kemudian makanan lain yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak diketahui apakah itu aman atau tidak, akan dibagikan lain kali.
Itulah identitas asli isi sandwich-nya; rotinya, dan bahan yang ada di dalamnya.
“…Tidak, aku akan memakannya.”
Orang-orang yang membagikan makanan tidak akan mengatakan apa pun tentang itu, tetapi orang-orang yang menerima makanan memiliki sedikit gambaran tentang apa yang sedang terjadi. Itu sama dengan Akira, dia kurang lebih memperhatikannya, tetapi tidak makan adalah pilihan yang tidak bisa dia lakukan. Dia akan mati jika dia tidak memberi makan dirinya sendiri dengan makanan itu.
Rasa makanannya agak aneh. Mengesampingkan harga dan keamanan, itu bukanlah sesuatu yang akan kamu makan karena kamu menginginkannya. Kau hanya akan memakannya jika kau ingin bertahan hidup.
Akira berkata pada dirinya sendiri bahwa dia akan menjadi hunter yang sukses sehingga dia bisa makan makanan yang aman dan lezat. Sambil terus memakan sandwichnya yang rasanya aneh dan mungkin saja beracun, dia melirik orang yang dia pikir akan bisa memberinya mimpi itu. Alpha bereaksi dengan menunjukkan padanya senyum lembut.
Akhirnya, orang-orang di daerah kumuh yang bertahan hidup dengan mengandalkan makanan gratis akan membayar kembali kemurahan hati yang mereka terima. Lagipula, mereka adalah garis pertahanan pertama untuk melawan monster yang menyerang kota. Mereka akan bertarung melawan makhluk bermutasi yang memakan manusia dan senjata autonomous yang akan menyerang manusia, menggunakan daging mentah, darah, dan senjata yang beredar bebas dalam jumlah banyak di daerah kumuh. Sehingga memberikan waktu untuk pasukan pertahanan Kota untuk sepenuhnya memusnahkan semua penyerang.
Di antara semua orang yang selamat dari serangan itu, akan ada beberapa orang yang masih ingat bagaimana caranya bertarung melawan monster. Orang-orang ini akan menjadi Hunter level terendah. Jika mereka melakukannya dengan baik, mereka akan dapat membawa kembali peninggalan dari reruntuhan dan berkontribusi pada perekonomian kota. Sebagian besar dari keuntungan ini akan digunakan untuk menjaga distribusi makanan gratis di daerah kumuh.
Jadi singkatnya, Akira menjadi Hunter berarti dia melakukan apa yang diharapkan kota darinya. kau mungkin berpikir bahwa sebagai seseorang tanpa kekuatan, dia tidak punya pilihan lain selain melakukannya. Namun, Akira sangat percaya bahwa ini adalah keputusan yang dia buat sendiri. Jadi, walaupun jika dia terpaksa memilih pilihan hidupnya sekali lagi, dia masih akan memilih jalan yang sama untuk menjadi Hunter.
…
Akira pergi ke reruntuhan Kota Kuzusuhara untuk kedua kalinya, tapi kali ini, dia menjelajahi reruntuhan mengikuti bimbingan dari Alpha. Beberapa bagian jalan di reruntuhan dimakamkan di bawah puing-puing bangunan yang hancur dan karena itu, akan lebih mudah tersesat. Bahkan ada daerah yang mirip seperti labirin. Jika dia tidak berhati-hati, dia mungkin akan terjebak di dalamnya. Apalagi, ada banyak monster yang telah mengubah tempat yang membingungkan ini menjadi sarang mereka dan ada juga tempat yang dibangun sebagai rumah bagi mereka.
Para Hunter yang datang ke reruntuhan untuk mencari peninggalan akan memburu monster yang menghalangi mereka untuk mencapai tujuan mereka. Mereka kadang-kadang mengikuti jalan yang mengarah lebih dalam ke reruntuhan untuk membuat pekerjaan mereka lebih mudah. Dan, ketika mereka masuk lebih dalam ke reruntuhan, beberapa dari mereka akan bertemu monster kuat dan menemui kematian mereka. Setelah mengulangi proses ini berkali-kali, medannya akan lebih sulit untuk dilintasi dan diisi dengan monster yang lebih kuat saat kau masuk lebih dalam reruntuhan. Tapi tentu saja, terima kasih karena hal itu, akan ada lebih sedikit orang yang akan pergi ke bagian yang lebih dalam reruntuhan, dengan begitu kau dapat menemukan peninggalan berharga yang masih tertinggal di sana. Singkatnya, semakin dalam kau pergi, semakin berbahaya dan semakin banyak uang yang bisa kau dapatkan.
Akira juga tahu hal itu, itu sebabnya dia hanya menjelajahi pinggiran reruntuhan kemarin. Tapi hari ini, dia bertujuan untuk masuk lebih dalam karena saran dari Alpha. Tentu saja, Awalnya Akira ragu-ragu, tetapi Alpha meyakinkannya dan dia memutuskan untuk mengikuti sarannya.
Dia tahu bahwa dia tidak bisa mendapatkan peninggalan yang mahal jika dia tidak pergi ke bagian yang lebih dalam reruntuhan. Dan karena Alpha mengatakan kepadanya bahwa dia akan memimpin dan bahwa semuanya akan baik-baik saja selama dia mengikuti instruksinya, agak sulit baginya untuk menolaknya. Dia telah memutuskan untuk menjadi Hunter yang sukses dan datang ke tempat ini karena kesepakatan yang dia buat dengan Alpha. Jadi jika dia tidak bisa bergerak maju meskipun Alpha telah menjamin keselamatannya, maka tidak mungkin baginya untuk menjadi Hunter yang sukses.
Pemukiman kumuh memanjang dari pinggiran kota kugamayama dan terletak tepat di sebelah tanah kosong. Itu adalah tempat yang penuh dengan kejahatan dan ekonomi yang buruk, dan juga monster yang suka berkeliaran di pinggiran pemukiman, dan para bandit mencari mangsa pada orang-orang lemah. Pada dasarnya itu adalah tempat pemburu untuk malarikan diri dari tempat tersebut
Saat Akira bersama Alpha berjalan melewati jalanan kumuh yang familiar, itu mengingatkanku betapa anehnya Alpha. Memiliki wajah yang halus dengan rambut yang berkilau. Kulit halusnya dipasangkan dengan tubuhnya yang terlihat dari pakaian ketat yang seksi. Alpha adalah makhluk yang akan menggoda setiap lawan jenis. Itu hanya keluar dari tempat dimana makhluk seperti itu tidak menarik perhatian.
Selain itu, desain dari dunia lama seharusnya sudah lebih dari cukup untuk menarik perhatian orang-orang, kualitasnya sangat bagus bahkan seorang amatir pun bisa dengan mudah memahami bahwa itu adalah pakaian yang mahal. Jika seseorang yang berpengetahuan luas dalam teknologi dunia lama melihatnya, dia akan langsung tahu bahwa itu dibuat dengan teknologi canggih dari dunia lama. Walaupun itu adalah peninggalan kuno dari dunia lama, siapa pun bisa mengatakan bahwa pakaian semacam itu adalah harta karun di antara peninggalan lainnya. Jadi singkatnya, itu adalah barang yang akan membuat banyak perhatian.
Biasanya, semua hal-hal mencolok yang berkumpul di satu tempat akan menyebabkan keributan, tetapi tidak ada yang bereaksi terhadap Alpha sama sekali. Jadi, faktanya hanya dialah satu-satunya yang bisa melihat Alpha.
Akira berbisik pada Alpha.
“Jadi orang lain benar-benar tidak bisa melihatmu, ya.”
“Bukankah aku sudah memberitahumu sebelumnya? Kau tidak percaya padaku, ya?”
Melihat suasana hati Alpha berubah menjadi agak masam, Akira dengan panik mencoba membuat alasan.
“Ah, aku tidak bermaksud begitu, hanya saja itu tidak seperti biasanya aku bisa menyadarinya. Lagipula, wajar kalau orang lain bisa melihat apa yang sedang kulihat, kan? Jadi kupikir pasti ada orang lain selain aku yang bisa melihatmu juga.”
“Oh, begitu maksudmu, ya. Nah, menjelaskan itu akan memakan waktu lama, jadi mari kita kesampingkan hal itu untuk waktu lain.”
Berbeda dengan Akira yang sedang berbisik, Alpha menjawab pertanyaannya dengan suara yang jelas, tapi hanya Akira yang dapat mendengar suara itu. Jika Akira membalasnya dengan suara yang keras, dia akan terlihat seperti bocah yang mencurigakan yang berbicara dengan teman imajinernya.
“Akira, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apakah kau ada sesuatu yang perlu kau lakukan setelah ini? Tidak perlu khawatir tentang diriku, kau bisa pergi dan melakukan apa pun yang kau inginkan.”
“…Hal yang ingin aku lakukan, ya?”
Akira memandang langit. Matahari mulai terbenam dan malam semakin dekat.
“Aku hanya ingin tidur untuk hari ini.”
Alpha tampak agak terkejut.
“Kau sudah ingin tidur? Seawal ini?”
“Ya. Malam akan segera tiba, aku harus menyiapkan tempat bagiku untuk tidur.”
Akira pergi ke salah satu lorong belakang yang gelap. Dia masih punya waktu luang sebelum matahari benar-benar terbenam, tetapi dia sudah merangkak ke sudut di mana dia biasanya tidur dan bersandar pada dinding darurat yang terbuat dari bahan bekas.
Akan sangat sulit untuk menemukannya di sana kecuali kau sudah tahu bahwa ada seseorang di sana dan dengan sengaja melihat-lihat tempat itu. Menyembunyikan dirinya seperti itu adalah salah satu hal yang ia pelajari untuk bertahan hidup di perkampungan kumuh sebagai seorang anak.
Pada dasarnya, Akira akan memulai harinya ketika matahari terbit dan mengakhirinya ketika matahari terbenam. Lagi pula, dia akan membutuhkan penerangan untuk bisa bekerja di malam hari. Dan tentu saja itu tidaklah gratis, jadi untuk anak kecil miskin seperti Akira, itu adalah hal yang di luar jangkauannya. Selain itu, daerah kumuh yang sudah berbahaya akan menjadi lebih berbahaya lagi saat malam hari dan Akira tidak memiliki kekuatan untuk dapat tetap bekerja di malam hari.
Alasan terbesar mengapa dia mencoba untuk tidak bergerak di malam hari adalah untuk meminimalkan bahayanya. Karena dia tahu bahwa dia akan tidur ketika yang lain masih bangun. Dia sendiri tidak tahu apakah itu adalah pilihan yang tepat. Bagaimanapun, orang-orang yang terjaga di malam hari mungkin juga adalah orang-orang yang baik. Tapi satu hal yang dia tahu pasti adalah dia bisa tetap hidup sampai saat ini dengan melakukan hal itu, jadi dia percaya bahwa cara hidupnya tidak salah dan memutuskan untuk tetap hidup seperti itu.
Begitu dia mengatur tempat tidurnya, perutnya berbunyi karena lapar, Akira hanya menghela nafas dan mengabaikannya. Tapi kemudian Alpha memberinya saran.
“Jika kau bisa, lebih baik jika kau makan sedikit makanan, kau tahu? Jika kau membuat dirimu kelaparan seperti itu, kemampuan fisikmu akan berkurang, yang pada hasilnya itu akan menurunkan tingkat keberhasilan ketika kamu menjelajahi reruntuhan”
Akira menggelengkan kepalanya dengan ringan.
“…Aku tidak punya makanan untuk dimakan. Aku benar-benar melewatkan distribusi makanan dari kota dan aku tidak punya uang untuk membeli makanan karena aku menggunakannya untuk senjata dan peluru. Aku hanya akan menahannya untuk hari ini dan menunggu sampai distribusi makanan besok … Ngomong-ngomong, kamu tidak butuh makanan, Alpha?”
“Tidak, aku tidak butuh makanan. Aku juga tidak minum atau tidur. Jadi tidak usah khawatir tentang diriku.”
“Begitu ya, maaf, bisakah kau membiarkan aku tidur? Selamat malam.”
Setelah dia mengatakan itu, Akira berbaring miring. Dan kemudian Alpha berkata kepadanya dengan lembut.
“Selamat malam dan tidur nyenyak.”
Akira, yang telah memejamkan mata, berpikir dalam hatinya.
[…Selamat malam ya? Sudah cukup lama sejak terakhir kali seseorang mengatakan itu padaku… Tunggu, ini bahkan mungkin pertama kalinya.]
Sepertinya Akira membiarkan dirinya terbawa oleh rasa kantuk yang lebih kuat dari biasanya karena kelelahannya, dia mencoba mencari masa lalunya tentang kenangan seperti itu. Mengesampingkan apakah hal semacam itu benar-benar terjadi padanya atau tidak, setidaknya dia tidak ingat ketika seseorang mengucapkan selamat malam padanya. Dia perlahan-lahan jatuh ke dalam tidur saat memikirkan hal ini.
Keesokan harinya, Akira membuka matanya tepat sebelum matahari terbit. Dia meregangkan tubuhnya untuk benar-benar membangunkan dirinya. Semuanya seperti pagi normal sehari-harinya sampai saat itu terjadi.
Alpha yang berada tepat di sebelahnya menyapanya dengan senyuman.
“Selamat pagi, apakah kamu tidur nyenyak?”
Akira terkejut dan langsung sepenuhnya terbangun ketika dia mengarahkan pistolnya ke sumber suara itu. Dia menunjukkan tingkat kehati-hatian seolah-olah seseorang yang tidak dikenal tiba-tiba muncul di sampingnya.
Alpha tampak sedikit terkejut melihat reaksinya, tapi kemudian dia dengan lembut berkata kepadanya.
“Maaf, apakah aku membuatmu terkejut?”
Ekspresi Akira berubah dari yang menunjukkan kehati-hatian terhadap orang asing ke ekspresi yang menunjukkan sedikit kepercayaan, meski dia sedikit ragu. Lalu dia akhirnya ingat tentang Alpha.
“…Alpha?”
Berbeda dengan Akira, Alpha menunjukkan senyuman anggun.
“Ya, ini aku. Apakah kamu melupakanku?”
Akira akhirnya tenang. Dia menghela nafas lega saat dia menurunkan senjatanya dan dengan canggung meminta maaf kepada Alpha.
“…Maaf, Aku sedikit terkejut. Lagi pula, biasanya, ketika kau bangun dengan beberapa orang tak dikenal di sampingmu, kemungkinan besar orang tersebut adalah pencuri.”
“Tidak apa-apa, jangan khawatir.”
Akira memastikan bahwa dia tidak membuat Alpha marah, jadi dia merasa lega karena dia tidak kehilangan satu-satunya support yang baru saja dia dapatkan.
[…Sekarang aku baru memikirkannya, peluru tidak akan bisa melukainya, jadi kurasa dia tidak merasa terancam ketika aku menodongkan pistol ke arahnya. Terima kasih Tuhan, itu sangat berbahaya.]
Meskipun dia mengalami banyak kesulitan kemarin, bagi Akira, hari ini berbeda dari kemarin. Hari ini adalah hari ketika kehidupannya bersama dengan Alpha dimulai.
Setelah itu, Akira pergi ke daerah distribusi makanan. Ini adalah tempat di mana makanan dari kota didistribusikan secara gratis. Mereka melakukan ini dua kali sehari karena distribusi pagi dilakukan pagi-pagi sekali. Meskipun masih ada sedikit waktu luang sebelum dimulai, sudah ada orang yang mengantri untuk makanan. Akira menambahkan dirinya di ujung barisan panjang orang itu.
Setiap orang harus berperilaku dan berbaris dengan baik selama distribusi berlangsung. Jika seseorang menyebabkan masalah atau memotong antrean, orang itu tidak akan mendapatkan makanan. Bahkan ada kalanya distribusi makanan dihentikan karena hal itu, dan tentu saja, orang yang bertanggung jawab atas hal itu akan dipukuli sampai mati.
Ini juga semacam metode pembelajaran dari kota. Kota akan lebih baik jika orang-orang di pemukiman kumuh setidaknya belajar bagaimana caranya tetap dalam barisan. Itu juga mengingatkan mereka bahwa semua orang di daerah kumuh akan mendapat konsekuensinya walaupun satu dari mereka tidak mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kota. Berkat itu, dan pengorbanan dari orang-orang yang dipukuli sampai mati di masa lalu, bahkan orang yang paling kejam di daerah kumuh akan berbaris tertib selama proses distribusi.
Distribusi makanan juga berfungsi sebagai acara untuk mengumpulkan orang-orang dari pemukiman kumuh yang tidak bisa mendapatkan makanannya sendiri. Ini juga cara untuk menjaga ketertiban sipil. Lagipula, orang-orang di pemukiman kumuh tidak akan diam-diam menunggu kematian mereka ketika mereka tidak memiliki makanan dan uang. Sebagai gantinya, orang yang telah memenuhi kebutuhan mereka akan mengambil senjata, yang anehnya beredar bebas di pemukiman kumuh, dan berubah menjadi pencuri. Jadi distribusi makanan meminimalkan orang-orang seperti ini dengan hanya mendistribusikan makanan dalam jumlah sedikit. Berkat distribusi makanan inilah Akira dapat bertahan hingga saat ini.
Pendistribusian telah dimulai dan Akira akhirnya mendapatkan makanannya. Saat dia mendapatkan makanannya, dia keluar dari barisan. Menjaga jarak tertentu dari barisan sangat penting bagi anak seperti Akira. Jika dia pindah terlalu jauh dari barisan maka seseorang akan datang untuk mencuri makanannya, tetapi dia juga perlu menjauhkan diri dari barisan sehingga dia tidak akan mengganggu barisan atau menyebabkan masalah. Jadi itu tindakan terbaik baginya untuk memakan makanannya pada jarak yang aman. Dan karena baik pencuri maupun orang yang dicuri memiliki senjata, hal terbaik adalah menghindari pertengkaran yang tidak perlu yang bisa membuat seseorang terbunuh.
Akira menatap ke makanan yang dia terima. Itu adalah sandwich yang dibungkus plastik transparan dengan kode unik yang tertulis di atasnya. Karena beberapa alasan yang tidak diketahui, ia tidak langsung memakannya. Melihat hal itu, Alpha dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepadanya.
“Kau tidak memakannya?”
Makanan yang ia terima adalah makanan sintetis yang diproduksi dari alat mencurigakan yang masih berfungsi digali dari reruntuhan dunia lama. Makanan itu relatif aman untuk dimakan dengan sayuran yang telah dibudidayakan secara eksperimental di tanah tandus, meskipun sulit untuk mengukur tingkat kontaminasi daerah tersebut. Itu juga berasal dari daging monster biologis yang diyakini aman untuk dikonsumsi. Jenis makanan ini didistribusikan secara bebas kepada orang miskin di pemukiman kumuh dengan niat baik.
Setelah selesai membagikan makanannya, mereka akan menunggu sebentar untuk memeriksa apakah seseorang meninggal atau bermutasi karena makanannya. Jika tidak terjadi hal seperti itu, mereka akan menjualnya kepada rakyat jelata. Dan kemudian makanan lain yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak diketahui apakah itu aman atau tidak, akan dibagikan lain kali.
Itulah identitas asli isi sandwich-nya; rotinya, dan bahan yang ada di dalamnya.
“…Tidak, aku akan memakannya.”
Orang-orang yang membagikan makanan tidak akan mengatakan apa pun tentang itu, tetapi orang-orang yang menerima makanan memiliki sedikit gambaran tentang apa yang sedang terjadi. Itu sama dengan Akira, dia kurang lebih memperhatikannya, tetapi tidak makan adalah pilihan yang tidak bisa dia lakukan. Dia akan mati jika dia tidak memberi makan dirinya sendiri dengan makanan itu.
Rasa makanannya agak aneh. Mengesampingkan harga dan keamanan, itu bukanlah sesuatu yang akan kamu makan karena kamu menginginkannya. Kau hanya akan memakannya jika kau ingin bertahan hidup.
Akira berkata pada dirinya sendiri bahwa dia akan menjadi hunter yang sukses sehingga dia bisa makan makanan yang aman dan lezat. Sambil terus memakan sandwichnya yang rasanya aneh dan mungkin saja beracun, dia melirik orang yang dia pikir akan bisa memberinya mimpi itu. Alpha bereaksi dengan menunjukkan padanya senyum lembut.
Akhirnya, orang-orang di daerah kumuh yang bertahan hidup dengan mengandalkan makanan gratis akan membayar kembali kemurahan hati yang mereka terima. Lagipula, mereka adalah garis pertahanan pertama untuk melawan monster yang menyerang kota. Mereka akan bertarung melawan makhluk bermutasi yang memakan manusia dan senjata autonomous yang akan menyerang manusia, menggunakan daging mentah, darah, dan senjata yang beredar bebas dalam jumlah banyak di daerah kumuh. Sehingga memberikan waktu untuk pasukan pertahanan Kota untuk sepenuhnya memusnahkan semua penyerang.
Di antara semua orang yang selamat dari serangan itu, akan ada beberapa orang yang masih ingat bagaimana caranya bertarung melawan monster. Orang-orang ini akan menjadi Hunter level terendah. Jika mereka melakukannya dengan baik, mereka akan dapat membawa kembali peninggalan dari reruntuhan dan berkontribusi pada perekonomian kota. Sebagian besar dari keuntungan ini akan digunakan untuk menjaga distribusi makanan gratis di daerah kumuh.
Jadi singkatnya, Akira menjadi Hunter berarti dia melakukan apa yang diharapkan kota darinya. kau mungkin berpikir bahwa sebagai seseorang tanpa kekuatan, dia tidak punya pilihan lain selain melakukannya. Namun, Akira sangat percaya bahwa ini adalah keputusan yang dia buat sendiri. Jadi, walaupun jika dia terpaksa memilih pilihan hidupnya sekali lagi, dia masih akan memilih jalan yang sama untuk menjadi Hunter.
…
Akira pergi ke reruntuhan Kota Kuzusuhara untuk kedua kalinya, tapi kali ini, dia menjelajahi reruntuhan mengikuti bimbingan dari Alpha. Beberapa bagian jalan di reruntuhan dimakamkan di bawah puing-puing bangunan yang hancur dan karena itu, akan lebih mudah tersesat. Bahkan ada daerah yang mirip seperti labirin. Jika dia tidak berhati-hati, dia mungkin akan terjebak di dalamnya. Apalagi, ada banyak monster yang telah mengubah tempat yang membingungkan ini menjadi sarang mereka dan ada juga tempat yang dibangun sebagai rumah bagi mereka.
Para Hunter yang datang ke reruntuhan untuk mencari peninggalan akan memburu monster yang menghalangi mereka untuk mencapai tujuan mereka. Mereka kadang-kadang mengikuti jalan yang mengarah lebih dalam ke reruntuhan untuk membuat pekerjaan mereka lebih mudah. Dan, ketika mereka masuk lebih dalam ke reruntuhan, beberapa dari mereka akan bertemu monster kuat dan menemui kematian mereka. Setelah mengulangi proses ini berkali-kali, medannya akan lebih sulit untuk dilintasi dan diisi dengan monster yang lebih kuat saat kau masuk lebih dalam reruntuhan. Tapi tentu saja, terima kasih karena hal itu, akan ada lebih sedikit orang yang akan pergi ke bagian yang lebih dalam reruntuhan, dengan begitu kau dapat menemukan peninggalan berharga yang masih tertinggal di sana. Singkatnya, semakin dalam kau pergi, semakin berbahaya dan semakin banyak uang yang bisa kau dapatkan.
Akira juga tahu hal itu, itu sebabnya dia hanya menjelajahi pinggiran reruntuhan kemarin. Tapi hari ini, dia bertujuan untuk masuk lebih dalam karena saran dari Alpha. Tentu saja, Awalnya Akira ragu-ragu, tetapi Alpha meyakinkannya dan dia memutuskan untuk mengikuti sarannya.
Dia tahu bahwa dia tidak bisa mendapatkan peninggalan yang mahal jika dia tidak pergi ke bagian yang lebih dalam reruntuhan. Dan karena Alpha mengatakan kepadanya bahwa dia akan memimpin dan bahwa semuanya akan baik-baik saja selama dia mengikuti instruksinya, agak sulit baginya untuk menolaknya. Dia telah memutuskan untuk menjadi Hunter yang sukses dan datang ke tempat ini karena kesepakatan yang dia buat dengan Alpha. Jadi jika dia tidak bisa bergerak maju meskipun Alpha telah menjamin keselamatannya, maka tidak mungkin baginya untuk menjadi Hunter yang sukses.
No comments:
Post a Comment